Sejarah Nintendo

Nintendo didirikan tahun 1889 di Kyoto, Jepang oleh Fusajiro Yamauchi; awalnya sebagai perusahaan pembuat kartu, mereka baru membuat konsol gaming pada tahun 1977.
Pada tahun 1889, Fusajiro Yamauchi mulai memproduksi Hanafuda, yaitu permainan kartu dari Jepang yang dikenal juga dengan istilah Flower Cards / Kartu Bunga. Kartu ini digambar pada kulit pohon murbei. Tidak lama setelah itu, para Yakuza mulai menggunakan Hanafuda di tempat - tempat perjudian. Dan sejak itu, permainan kartu menjadi populer kembali di Jepang. Pada saat itu, perusahaan ini diberi nama Nintendo Koppai.


Mengikuti kesuksesan yang terjadi, tahun 1963 Nintendo Playing Card Company, Limited berganti nama menjadi Nintendo Company, Limited. Pada masa ini Nintendo mulai bereksperimen pada area bisnis yang lain. Sekitar periode 1963-1968, Nintendo mencoba perusahaan taxi, Love Hotel, Perusahaan Makanan dan beberapa bisang lain seperti vacuum cleaner. Usaha tersebut banyak yang mengalami kegagalan kecuali untuk pembuatan mainan.

Tahun 1964, Jepang mengalami gejolak ekonomi akibat Olimpiade Tokyo. Bisnis permainan kartu mengalami penurunan dimana orang - orang mulai berhenti membeli permainan kartu. Hal ini membuat saham Nintendo menurun drastis. Pada tahun 1970, Hiroshi Yamauchi melakukan observasi di pabrik hanafuda. Dia melihat sebuah alat yang berfungsi seperti tangan yang dapat memanjang. Alat ini ternyata dibuat oleh maintenance engineernya yang bernama Gunpei Yokoi. Hiroshi Yamauchi kemudian meminta Gunpei Yokoi untuk mengembangkan alat ini untuk menyambut Natal. Alat ini kemudian dikenal dengan nama "The Ultra Hand", yang kemudian menjadi sangat fenomenal dimana ia berhasil terjual lebiah dari jutaan unit. Melihat kemampuan Yokoi ini, Ia kemudian diangkat ke bagian product development.


Background Gunpei Yokoi yang merupakan teknisi elcetrical menjadikan Ia mampu untuk mengembangkan mainan - mainan elektronik. Beberapa mainan yang dibuat oleh Gunpei Yokoi adalah Ten Billion Barrel, Ultra Machine (mesin pelempar bola kasti), dan Love Tester. Bekerja sama dengan Masayuki Uemura dari Sharp, Ia juga menciptakan Nintendo Beam Gun Game, yang merupakan pendahulu dari NES Zapper.

Melihat kesuksesan Video Game, Nintendo mulai ikut terjun ke dalamnya. Langkah pertama mereka ada membeli hak cipta atas distribusi Magnavox Odyssey pada tahun 1975. Pada masa itu, game console untuk rumah - rumah masih tergolong langka. Pada tahun 1975, arcade game pertama muncul dengan nama EVR Race, yang kemudian diikuti dengan beberapa nama lain pada tahuun - tahun berikutnya, seperti Radar Scope dan Donkey Kong.

Pada tahun 1970an, Mitsubishi Elctric bergabung dalam pengembangan Color TV Game Machine. Tahun 1977, mereka mengeluarkan Color TV Game 6 dan Color TV Game 15, dimana 6 dan 15 adalah jumlah game yang ada di dalamnya.

Pada tahun 1981, Donkey Kong yang di desain oleh Miyamoto diedarkan. Game ini akhirnya menjadi sebuah sukser besar bagi Nintendo. Pada game ini pula pertama kali muncul karakter Mario yang dikenal dengan nama Jumpman, yang pada akhirnya menjadi maskot dari perusahaan.

Pada tahun 1979, Gunpei Yokoi memiliki ide mengenai handheld video game. Ide ini akhirnya menelurkan sebuah karya bernama Game & Watch. Tahun 1980, Game & Watch diluncurkan, dimana system ini tidak menggunakan cartridge yang bisa diganti - ganti, sehingga game yang ada sudah tertanam pada perangkatnya. Game pertama yang dibuat adalah Ball yang didistribusikan ke seluruh dunia.

Ball Game & Watch


Pada tahun 1982, Nintendo mengembangkan sebuah prototype yang disebut "The Advanced Video System" (AVS). Prototype ini menggunakan controller layaknya NES. Akan tetapi, prototype ini tidak pernah dirilis oleh Nintendo. Juli 1983, Nintendo merilis Famicom (Family Computer) di Jepang. Famicom merupakan usaha pertama mereka untuk konsol game yang menggunakan cartridge. Perangkat ini terjual lebih dari 500 ribu unit. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, Nintendo banyak menerima komplain dimana pada beberapa Famicom, sistem akan mengalami freeze saat memainkan game tertentu. Hal ini disebabkan adanya kecacatan pada chip yang mengakibatkan Nintendo menarik semua unit Famicom dari semua toko.

Tahun 1983, Nintendo mencoba membuat kerjasama dengan Atari untuk distribusi Famicom mereka di Amerika Serikat karena Nintendo yang masih merasa minim pengalaman dengan pasar Ameriksa Serikat. Akan tetapi, karena adanya kegagalan yang melibatkan Coleco dan Donkey Kong mengakibatkan timbulnya hubungan yang buruk di antara keduanya, sehingga Atari menolak untuk membantu Nintendo. Pada tahun yang sama, terjadi bencana video game yang dikenal dengan istilah The Video Game Crash of 1983. Hal ini membuat jatuh banyak perusahaan video game di Amerika, termasuk Atari. Kejadian ini disebabkan banyaknya bermunculan game - game yang tidak berkualitas yang mengakibatkan banyak pengguna video game tidak tertarik lagi untuk memainkannya.

Nintendo mencoba untuk tidak melakukan kesalahan yang yang terjadi di Amerika Serikat yang menimpa Atari. Akibat kejadian tersebut, gaming nyaris mati di Amerika. Untuk menghindari kesalahan tersebut, Nintendo hanya mengijinkan game - game yang menerima "Seal of Quality" dari mereka untuk dijual untuk Famicom, menggunakan chip 10NES untuk mengunci sistem agar game yang tidak berlisensi tidak dapat dimainkan. Tahun 1985, Nintendo merilis Famicom ke seluruh dunia dengan desain yang berbeda dan diberi nama Nintendo Entertainment System (NES). Mereka menggunakan taktik kreatif untuk melawan pandangan buruk yang telah dibuat oleh media. Mereka merilis NES dengan R.O.B (Robotic Operating Buddy) yang terkoneksi dengan konsol dan tersinkronisasi dengan game. R.O.B.


R.O.B hanya berfungsi pada 2 game yang merupakan Robot Series untuk NES, yaitu Gyromite dan Stack-Up.


Nintendo melakukan ujicoba pasar NES di are New York pada 18 Oktober 1985. Kemudian ujicoba ini diperlebar ke Los Angeles pada Februari 1986, diikuti dengan test di Chicago dan San Fransisco. Akhir 1986, Nintendo melakukan pemasaran ke seluruh Negeri bersama 15 Game yang dijual terpisah. Pada saat itu pula rilis Metroid dan Super Mario Bros 2 (versi Jepang). Tahun 1987, The Legend of Zelda dirilis yang mendapatkan banyak pujian.

Game Boy

Tahun 1988, Gunpei Yokoi dan timnya Nintendo R&D1 membuat konsep Game Boy, dengan tujuan menggabungkan dua ide sukses sebelumnya, yaitu Game & Watch yang bersifat portabel, dengan NES yang dapat berganti - ganti cartridge. Pada 21 April 1989, Nintendo merilis Game Boy di Jepang, dan pada tanggal 31 Juli 1989, di rilis di Amerika Utara. Presiden Nintendo Amerika, Minoru Arakawa melakukan kerjasama dengan game pihak ketiga Tetris yang dibundel dengan Game Boy. Pasangan ini pun menjadi sukses besar.

Tahun 1989, Nintendo berencana untuk merilis suksesor dari Famicom, yaitu Super Famicom. Menggunakan 16-bit processor, dimana memiliki ketangguhan yang melebihi dari Famicom dengan 8-bit processornya. Sistem itu sendiri nantinya memiliki kompabilitas dengan game - game untuk Famicom, akan tetapi pada rilisnya kompabilitas ini tidak jadi diterapkan.

Super Famicom dirilis di Jepang pada 21 November 1990. Peluncuran sistem ini mendapatkan sukses besar, dimana dalam 3 hari Super Famicom terjual habis di seluruh Jepang. 23 Agustus 1991, Super Famicom rilis di Amerika dengan nama Super Nintendo Entertainment System (SNES). SNES dirilis di Eropa pada tahun 1992.

SNES

Nintendo juga mulai mengembangkan SNES/Super Famicom dengan menggunakan CD-ROM. Sony merupakan partner kerja mereka pada masa itu untuk menciptakan CD-ROM add-on untuk SNES yang dikenal dengan nama Nintendo Playstation. Akan tetapi karena adanya ketidaksepahaman mengenai lisensi, Nintendo akhirnya menarik kerja sama mereka dengan Sony dan beralih kepada Philips. Kerja sama dengan Philips sendiri tidak menghasilkan CD add-on untuk SNES. Sedangkan Sony yang telah kehilangan kerja sama dengan Nintendo mulai mengembangkan konsol mereka sendiri yang akhirnya melahirkan Playstation.

Pada tahun 1992, Gunpei Yokoi mulai merencanakan sebuah konsol virtual reality dengan diberi nama Virtual Boy. Tahun 1995, Virtual Boy rilis di Jepang dengan hasil yang mengecewakan. Dengan harapan yang masih mereka percaya, Nintendo merilis Virtual Boy di Amerika yang juga berujung kegagalan. Di tahun 1995 juga, Nintendo mulai mendapatkan kompetitor saat Sega mengenalkan Saturn dengan 32-bit, dan Sony dengan PlayStation-nya. Hal ini mengakibatkan persaingan pasar di antara ketiganya.

Tahun 1996, Nintendo merilis Ultra 64 dengan nama Nintendo 64 di Jepang dan Amerika Utara. Kemudian konsol ini rilis di Eropa dan Australia pada tahun 1997. Meskipun keterbatasannya yang menggunakan cartridge, spresifikasi teknikal Nintendo 64 melebihi pesaing - pesaingnya. Pada tahun yang sama Nintendo merilis Game Boy Pocket di Jepang yang merupakan versi kecil dari Game Boy.

Game Boy Pocket

Pada tahun 2001, Nintendo merilis Game Boy Advance yang kemudian diikuti GameCube. GameCube tidak cukup berhasil di pasaran karena masih kalah bersaing dengan X-Box dan Playstation 2. Hal ini dikarenakan pada masa itu banyak game pihak ketiga populer dikalangan remaja dan dewasa seperti seri Grand Theft Auto dan game - game first-person shooter dan mereka tidak merilis game tersebut untuk GameCube.

Tahun 2004, Nintendo merilis Nintendo DS. Nintendo DS merupakan handheld dengan dual screen dan memiliki fitur touch screen. Berkat beberapa game seperti Nintendogs dan Mario Kart DS, handheld ini pun cukup sukses.

Nintendo DS Lite

Semester awal tahun 2006, Nintendo merilis Nintendo DS Lite, yang merupakan versi lain dari Nintendo DS dengan bobot lebih ringan, layar lebih cerah, dan kemampuan baterai yang lebih baik. Nintendo DS Lite cukup sukses dipasaran dengan beberapa nama game seperti Brain Age dan New Super Mario Bros. Kesuksesan ini mengantarkan Nintendo dalam pembuatan konsol baru mereka dengan code name Revolution yang akhirnya diberi nama Wii.

Wii rilis pada semester kedua tahun 2006. Wii menggunakan control yang berbeda dari konsol pada umumnya yaitu menggunakan Wii Remote dan Balance Board. Hal ini menginspirasi munculnya game - game baru dengan segmen seperti fitness gaming.

Wii Console

Tahun 2011, Nintendo merilis Nintendo 3DS yang mampu memproyeksikan efek stereoscopic 3D tanpa menggunakan kacamata 3D. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 2013, Nintendo merilis Nintendo 2DS di Amerika Utara, Eropa dan Australia, yang diikuti dengan rilisnya game Pokemon X and Y. Nintendo 2DS menghilangkan fungsi 3D pada konsolnya.

Tahun 2012, Nintendo merilis Wii U, yang merupakan konsol Nintendo pertama yang mampu menampilkan Grafis High-Definition. Menggunakan kontroler utama Wii U GamePad, yang juga memiliki fungsi touchscreen. Hingga 31 Maret 2014, Wii U terjual 6,17 juta unit hardware dan 32,28 juta unit software di seluruh dunia.




Sumber :

http://www.cksholic.com/2014/06/sejarah-nintendo.html