Dampak Terhadap Masyarakat yang Ditimbulkan oleh Digital Cinema





Dijaman ini, sudah banyak film-film import luar negri yang beredar. Terutama di bioskop-bioskop kota besar. Hal ini sangat mempengaruhi dunia perfilman di masyarakat dunia. Film-film animasi telah banyak perkembangan. Efek visual yang dihasilkan hampir terlihat seperti aslinya. 
Membuat serta memproduksi sebuah film yang luar biasa tentu saja membutuhkan biaya yang sangat besar dan dibutuhkan waktu yang lama. Film-film Hollywood banyak menggunakan visual effect canggih yang membuat film mereka lebih hidup.
Banyak cara serta aplikasi untuk membuat efek pada film yang membuat suatu film menjadi sangat indah, nyata, dan mempengaruhi mata masyarakat yang menontonnya, diantaranya mungkin 3DMax, lightwave, Cinema4D, Maya, atau seperti Blender.




Software yang digunakan untuk membuat efek pada film bisa dengan Apple Shake, Adobe After Effects, Autodesk Combustion, D2 Software Nuke, Eyeon Digital Fusion, Jahshaka. Kesemua software tersebut seringkali digabungkan untuk menghasilkan karya-karya film yang luar biasa dan terlihat seperti nyata seperti pada film Avengers atau 2012.





Sebagai media sinema digital, film digunakan sebagai media yang merefleksikan film secara nyata, atau bahkan membentuk sebuah kenyataan itu sendiri. Cerita yang ditayangkan lewat film dapat berbentuk fiksi atau non fiksi. Lewat film, informasi dapat dikonsumsi dengan lebih mendalam karena film adalah media audio visual. Media ini banyak digemari banyak orang karena dapat dijadikan sebagai hiburan dan penyalur hobi.
Masyarakat dapat melihat film dengan layar yang lebar dan suasana yang lebih nyaman seperti di bioskop, dimana ketika film akan mulai diputar, lampu dimatikan dan pintu-pintu ditutup, ditambah dengan sound/efek suara yang sangat mendukung, sehingga penonton dapat konsentrasi memusatkan segala perasaannya dan perhatiannya untuk mulai menikmati karya film tersebut. Ditambah lagi, sekarang mulai bermunculan teknologi-teknologi yang mampu membuat penonton makin merasakat nyata-nya film tersebut seperti pada bioskop 4DX yang membuat si penonton merasa seperti didalam film tersebut dengan kursi yang bergerak, dsb
Kemudian, jadwal bioskop juga dapat dilihat baik melalui komputer ataupun smartphone menggunakan internet. Untuk menikmati gambar 3D, hanya diperlukan kacamata yang mendukung teknologi tersebut. Masyarakat juga dapat memilih film apa yang ingin ditonton.





Masyarakat tidak perlu menonton di lapangan seperti zaman dulu, sekarang masyarakat hanya perlu ke bioskop atau bahkan membeli teknologi home theater maupun tv LCD, LED, dsb. untuk menonton di rumah. Dengan teknologi sekarang juga, masyarakat dapat menikmati film 3D di rumah.

Hal ini membuat masyarakat semakin “gila” untuk menikmati karya-karya sinema digital yang bermunculan. Ini berdampak dengan keinginan masyarakat untuk menanti dan membuat ketagihan untuk menunggu film-film yang semakin hari semakin berkembang dalam pembuatannya. Apalagi, banyak film yang memiliki series-series yang membuat masyarakat penasaran untuk menonton film tersebut hingga serie terakhir dengan efek-efek yang semakin luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang sangat kuat dalam dunia perfilman di masyarakat.




Sumber: